Dalam Keluaran 20 : 16, kita dihimbau untuk tidak bersaksi dusta. Ayat ini merupakan bahan khotbah di gerejaku minggu ini. Dikatakan bahwa saksi dusta itu sama dengan kebohongan. Dan itu benar-benar absolut. Artinya, sekali berbohong, tetaplah itu merupakan kebohongan. Walau itu demi "kebaikan", tapi tetap saja itu kebohongan. Dan juga, yang paling berhubungan erat dengan hal ini adalah mulut kita yang menjadi perantara segala kebohongan kita diperdengarkan ke orang orang. Jadi, seperti di dalam Amsal 10 : 19, hendaknya kita menjaga bibir kita, karena di dalam banyak bicara akan ada pelanggaran.
Untuk meminimalisasikan segala pelanggaran itu, hendaklah kita berpikir akan apa yang kita ingin bicarakan dan hendaknya itu adalah sebuah kebenaran bukan sesuatu dusta. Hal lain yang terkait sesuai ayat dalam Keluaran di atas adalah bahwa kita dilarang untuk bersaksi dusta akan sesama kita. Dan siapakah sesama itu. Dalam khotbah itu dikatakan bahwa sesama disini berarti semua orang. Baik itu diri kita sendiri juga orang lain. Hendaknya kita tidak menceritakan atau mengatakan hal yang tidak benar akan diri kita atau diri orang lain kepada yang lainnya.
Dalam kehidupan ini, semua orang dan itu pasti bahwa semua kita pernah berdusta. Semua kebohongan itu akan terbuka nantinya walau ditutupi. Jadi marilah kita bersama-sama untuk menjaga diri agar tetap taat dan patuh akan firman itu dan kita melakukan apa yang baik dan sesuai dengan perkataan kita. Agar perkataan kita itu tidak menjadi dusta belaka.
Jangan Berdusta
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments: (+add yours?)
Post a Comment