BUKAN DENGAN KEKUATANKU
KU DAPAT JALANI HIDUPKU
TANPA TUHAN YANG DI SAMPINGKU
KU TAK MAMPU SENDIRI
ENGKAULAH KUATKU
YANG MENOPANGKU
REFF :
KUPANDANG WAJAH-MU DAN BERSERU
PERTOLONGANKU DATANG DARI-MU
PEGANGLAH TANGANKU, JANGAN LEPASKAN
KAULAH HARAPAN DALAM HIDUPKU
Lagu di atas merupakan salah satu lagu kesukaan penulis. Sungguh indah makna dari lirik lagu yang mengatakan bahwa kita tak dapat menjalani hidup ini hanya dengan mengandalkan kekuatan kita saja. Tanpa adanya campur tangan Tuhan, tak akan mampu kita berjalan sendiri. Disaat susah, senang, sedih Tuhan ada untuk menopang kita.
Pandanglah Dia, dan utarakan segalanya kepada-Nya. Berserulah, minta pertolongan dari Dia. Tuhan pasti ada memegang tanganmu dan tak akan lepaskanmu. Jadikan Dia harapan dalam hidupmu.
Karna tanpa Tuhan kita ini tiada berarti.
Kaulah Harapan - Sari Simorangkir
Righteousness, Faith, Love and Peace
Diilustrasikan dengan sebuah rumah tangga yang memiliki perabot-perabotan. Di dalam rumah itu terdapat perabot-perabot yang bisa dipakai dan yang tak bisa dipakai. Begitu juga dengan diri kita, apakah kita mau menjadi perabot yang bisa dipakai atau yang tidak bisa dipakai. Sebenarnya semua kita di dunia ini adalah orang-orang yang bisa dipakai. Tapi, tidak semua dari kita yang memilih untuk dipakai untuk kemuliaan Bapa.
Tadi pagi di gereja, aku mendengarkan khotbah dari seorang pendeta yang berasal dari Singapura. Dia membawakan khotbah tentang judul di atas. Di ambil dari 2 Timotius 2 : 20-22. Dalam ayat itu dikatakan bahwa kita memiliki dua pilihan untuk hidup di dunia ini. Menjadi yang dipakai untuk kemuliaan atau yang tidak.
Pasti kita ingin dipakai untuk kemuliaan, tapi ada syarat yang harus kita jalani untuk mencapai itu, dan sebagai orang percaya kita memang harus mengakui statement yang ada di ayat 22, yaitu meninggalkan hawa nafsu dan mengejar kebenaran, keadilan, kasih dan damai.
Dalam khotbahnya pendeta mengatakan bahwa :
1. Righteousness
Kebenaran di sini diartikan sebagai, The Right Behaviour, atau kelakuan yang benar. Memang benar, dalam menjalani hidup ini kita harus selalu kudus, walau itu susah bagi kita, tapi kita harus melakukan itu untuk mencapai kebenaran ini. Tindakan yang benar adalah tindakan yang sesuai dengan apa yang diperintahkan Tuhan sebagai salah satunya yang paling Benar.
2. Faith
Keadilan, tapi lebih baik dikatakan sebagai kepercayaan, yaitu The Right Belief, kita harus tau mana yang benar dan mana tidak benar untuk dipercayai. Dan mengejar kepercayaan itu, di dalam kitab suci kita ada cara untuk mengejar kepercayaan yang benar itu.
3. Love
Atau The Right Response, Artinya disaat orang lain berbuat salah kepada kita, kita dapat membalasnya dengan tindakan yang benar. Apabila kita melakukan itu, berarti kita memiliki KASIH. Kita diajarkan untuk saling mengasini antar sesama. Kita juga diajarkan untuk mengasihi musuh kita, walau susah, tapi ada baiknya kita mengasihi dia, karena itu akan memuliakan nama Tuhan nantinya.
4. Peace
Damai, sekarang ini bisa kita lihat di negara kita sendiri begitu banyak perselisihan antara sesama kita. Dalam hal kecil saja, ketika dua orang disuruh untuk melakukan suatu pekerjaan, mereka akan berusaha untuk melakukan apa yang terbaik menurut mereka. Tapi pasti akan terjadi konflik pada saat itu. Sebagai orang percaya, kita patut bersikap apa yang baik nantinya bagi kemuliaan Bapa, jadi kita harus belajar untuk bisa hidup damai.
Dari keempat hal di atas, kita sangat bisa untuk mengejar kekudusan apabila kita melakukan semuanya itu. Dan kita pasti hidup dengan penuh berkat. Marilah kita bersama-sama berusaha dan minta pertolongan Tuhan untuk bisa hidup kudus dihari-hari kita, karena kita ini manusia yang tidak sempurna.
Rencana Keselamatan Allah Dalam Beberapa Masa
Pernyataan Allah dari mulai penciptaan sampai Surga yang baru dan bumi yang baru dalam kehidupan manusia dan sejarah diagi dalam 8 masa :
1. Masa tanpa dosa
Dari penciptaan sampai kejatuhan manusia ke dalam dosa. Tidak diketahui berapa lama tapi kemungkinan singkat saja.
2. Masa kesadaran (hati nurani)
Dari kejatuhan dalam dosa sampai waktu datangnya air bah.
Ini berlangsung kira-kira 1650 tahun.
3. Masa pemerintahan manusia
Dari waktu Air Bah sampai Menara Babel dan panggilan kepada Abraham. Masa ini lebih kurang 450 tahun.
4. Masa janji
Dari panggilan pada Abraham sampai keluarnya orang Israel dari Mesir. Berlangsung juga lebih kurang 450 tahun.
5. Masa Hukum Taurat
Mulai keluarnya orang Israel dari Mesir sampai Tuhan Yesus lahir. Masa ini berlangsung kira-kira 1500 tahun.
6. Masa Anugrah
Mulai dari masa Tuhan Yesus di bumi (sudah berlangsung lebih kurang 200 tahun)
sampai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.
7. Masa kesusahan besar
Mulai dari kedatangan Tuhan Yesus untuk menjemput orang percaya sampai kedatanganNya bersama orang-orang kudus-Nya ke bumi di peperangan Har-magedon. Masa 7 tahun (Daniel ; 70 minggu)
8. Masa Kerajaan 1000 tahun
Mulai dari kemenangan pada peperangan Har-magedon sampai pemberontakan terlahir terhadap Allah dan Kristus (Yang diurapi-Nya). Disinilah masa-masa berakhir selanjutnya dunia akan hangus, pengadilan terakhir, Gehenna dan akhirnya Surga yang baru dan Bumi yang baru.
Kasih Karunia
Bahan bacaan diambil dari Efesus 2:1-10. Dari bacaan tersebut, dapat diambil sebuah pesan yang sungguh memberikan kita kesenangan yang luar biasa jika kita bisa melaksanakan isi dari firman itu. Jadi, dikatakan bahwa semuanya adalah karena kasih karunia. Apakah kasih karunia itu? dan bagaimanakah kita menerimanya? serta adakah hal lain yang dapat kita lakukan jika tidak kasih karunia tersebut yang kita terima?
Di sini, menurut yang penulis dapat dari bacaan tersebut dan juga dari sumber-sumber lain yang membuat penulis semakin mengerti akan isi firman tersebut, akan dipaparkan dari awal mengapa kasih karunia itu yang harus kita miliki.
Secara umum semua manusia telah dianugrahkan kasih karunia tersebut. Tinggal kita pribadi masing-masing mau menerima atau tidak. Apakah kasih karunia itu? kasih karunia itu adalah kasih yang dianugrahkan Tuhan kepada kita lewat pribadi Kristus Yesus yang mati di kayu salib untuk menebus dosa kita umat manusia. Dan Tuhan telah menetapkan satu-satunya jalan menuju kesurga yaitu hanya melalui Yesus Kristus. Tak ada jalan lain. Dari bahan bacaan kita, dikatakan bahwa keselamatan itu bukan hasil usaha kita sendiri tetapi kasih karunia Allah yang diberikan secara cuma-cuma. Sangat simpel bukan. Hanya dengan kasih karunia, kita dapat menuju surga. Dengan kita menerima kasih karunia, berarti kita menerima Yesus Kristus sebagai juruselamat kita dan memulai hidup baru yang berada di jalanNya. Sifat lama kita seperti nafsu akan kedagingan kita akan kita tinggalkan dan memiliki komitmen untuk berjalan dan beriman teguh kepada Tuhan. "Hanya satu jalan"yaitu Dia yang telah mati di kayu salib untuk kita umat manusia.
Apakah ada cara lain untuk menuju surga tersebut? jawabannya adalah TIDAK. Telah ditetapkan satu jalan yang benar dan telah dianugrahkan kepada kita KASIH tersebut tinggal diri kita mau menerima atau tidak. Usaha kita akan percuma. Tak ada gunanya. Hanya dengan kasih karunia itulah kita dapat diselamatkan.
Jangan Berdusta
Dalam Keluaran 20 : 16, kita dihimbau untuk tidak bersaksi dusta. Ayat ini merupakan bahan khotbah di gerejaku minggu ini. Dikatakan bahwa saksi dusta itu sama dengan kebohongan. Dan itu benar-benar absolut. Artinya, sekali berbohong, tetaplah itu merupakan kebohongan. Walau itu demi "kebaikan", tapi tetap saja itu kebohongan. Dan juga, yang paling berhubungan erat dengan hal ini adalah mulut kita yang menjadi perantara segala kebohongan kita diperdengarkan ke orang orang. Jadi, seperti di dalam Amsal 10 : 19, hendaknya kita menjaga bibir kita, karena di dalam banyak bicara akan ada pelanggaran.
Untuk meminimalisasikan segala pelanggaran itu, hendaklah kita berpikir akan apa yang kita ingin bicarakan dan hendaknya itu adalah sebuah kebenaran bukan sesuatu dusta. Hal lain yang terkait sesuai ayat dalam Keluaran di atas adalah bahwa kita dilarang untuk bersaksi dusta akan sesama kita. Dan siapakah sesama itu. Dalam khotbah itu dikatakan bahwa sesama disini berarti semua orang. Baik itu diri kita sendiri juga orang lain. Hendaknya kita tidak menceritakan atau mengatakan hal yang tidak benar akan diri kita atau diri orang lain kepada yang lainnya.
Dalam kehidupan ini, semua orang dan itu pasti bahwa semua kita pernah berdusta. Semua kebohongan itu akan terbuka nantinya walau ditutupi. Jadi marilah kita bersama-sama untuk menjaga diri agar tetap taat dan patuh akan firman itu dan kita melakukan apa yang baik dan sesuai dengan perkataan kita. Agar perkataan kita itu tidak menjadi dusta belaka.