Righteousness, Faith, Love and Peace

Diilustrasikan dengan sebuah rumah tangga yang memiliki perabot-perabotan. Di dalam rumah itu terdapat perabot-perabot yang bisa dipakai dan yang tak bisa dipakai. Begitu juga dengan diri kita, apakah kita mau menjadi perabot yang bisa dipakai atau yang tidak bisa dipakai. Sebenarnya semua kita di dunia ini adalah orang-orang yang bisa dipakai. Tapi, tidak semua dari kita yang memilih untuk dipakai untuk kemuliaan Bapa.
Tadi pagi di gereja, aku mendengarkan khotbah dari seorang pendeta yang berasal dari Singapura. Dia membawakan khotbah tentang judul di atas. Di ambil dari 2 Timotius 2 : 20-22. Dalam ayat itu dikatakan bahwa kita memiliki dua pilihan untuk hidup di dunia ini. Menjadi yang dipakai untuk kemuliaan atau yang tidak.
Pasti kita ingin dipakai untuk kemuliaan, tapi ada syarat yang harus kita jalani untuk mencapai itu, dan sebagai orang percaya kita memang harus mengakui statement yang ada di ayat 22, yaitu meninggalkan hawa nafsu dan mengejar kebenaran, keadilan, kasih dan damai.
Dalam khotbahnya pendeta mengatakan bahwa :
1. Righteousness
Kebenaran di sini diartikan sebagai, The Right Behaviour, atau kelakuan yang benar. Memang benar, dalam menjalani hidup ini kita harus selalu kudus, walau itu susah bagi kita, tapi kita harus melakukan itu untuk mencapai kebenaran ini. Tindakan yang benar adalah tindakan yang sesuai dengan apa yang diperintahkan Tuhan sebagai salah satunya yang paling Benar.
2. Faith
Keadilan, tapi lebih baik dikatakan sebagai kepercayaan, yaitu The Right Belief, kita harus tau mana yang benar dan mana tidak benar untuk dipercayai. Dan mengejar kepercayaan itu, di dalam kitab suci kita ada cara untuk mengejar kepercayaan yang benar itu.
3. Love
Atau The Right Response, Artinya disaat orang lain berbuat salah kepada kita, kita dapat membalasnya dengan tindakan yang benar. Apabila kita melakukan itu, berarti kita memiliki KASIH. Kita diajarkan untuk saling mengasini antar sesama. Kita juga diajarkan untuk mengasihi musuh kita, walau susah, tapi ada baiknya kita mengasihi dia, karena itu akan memuliakan nama Tuhan nantinya.
4. Peace
Damai, sekarang ini bisa kita lihat di negara kita sendiri begitu banyak perselisihan antara sesama kita. Dalam hal kecil saja, ketika dua orang disuruh untuk melakukan suatu pekerjaan, mereka akan berusaha untuk melakukan apa yang terbaik menurut mereka. Tapi pasti akan terjadi konflik pada saat itu. Sebagai orang percaya, kita patut bersikap apa yang baik nantinya bagi kemuliaan Bapa, jadi kita harus belajar untuk bisa hidup damai.

Dari keempat hal di atas, kita sangat bisa untuk mengejar kekudusan apabila kita melakukan semuanya itu. Dan kita pasti hidup dengan penuh berkat. Marilah kita bersama-sama berusaha dan minta pertolongan Tuhan untuk bisa hidup kudus dihari-hari kita, karena kita ini manusia yang tidak sempurna.


-God Bless Us-

0 comments: (+add yours?)

Post a Comment