Berharap

Berharap, merupakan kata yang memiliki makna yang sungguh penuh dengan hal yang kita inginkan supaya itu terjadi. Adakalanya disaat kita berharap, kita akhirnya mendapatkan kekecewaan. YA, hal itu akan terjadi jika kita berharap pada manusia. Tetapi tidak jika kita berharap pada Tuhan. Namun kadang kala saat kita berharap kepada Tuhan, kita tidak mendapatkan jawaban. Pastinya kita akan bertanya mengapa. Benar seperti yang dikatakan pendeta di Minggu sore itu. Cerita yang diperdengarkan pendeta yang mengisahkan bagaimana orang-orang berharap tetapi mereka tak kunjung mendapat jawaban membuat mereka menjadi orang yang penuh pertanyaan kepada Tuhan. Mengapa hal itu terjadi pada mereka, mengapa Tuhan tidak menjawab, Bukankah Tuhan itu berkuasa?. Hal itu mungkin muncul di dalam pikiran kita.

Sebagai contoh yang diucapkan pendeta, sepasang suami istri yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk memuliakan Tuhan dan berjalan di jalan Tuhan dan melakukan pekerjaan yang Tuhan inginkan tetapi mereka belum memiliki anak selama 9 tahun berumah tangga. Pada tahun yang kesepuluh, Tuhan menjawab doa mereka. Istrinya hamil. Tapi saat melahirkan, ternyata apa yang mereka dapatkan, adalah seorang bayi yang tangannya tidak memiliki jari. Dan beberapa bulan kemudian juga diketahui bahwa anak itu buta. Sungguh menyedihkan bukan. Kalau kita adalah orang tersebut, apa yang kita lakukan? pastinya akan bertanya kepada Tuhan dan juga mungkin marah. Mengapa Tuhan memberikan semua itu terjadi. Sungguh jalan Tuhan tidak pernah kita mengerti. Ada juga cerita lain yang mengisahkan bahwa sebuah keluarga yang memiliki kepala rumah tangga yang merupakan majelis gereja dan juga pengabar Injil yang mengabarkan Berita sukacita itu keluar kota dan juga kepelosok desa. Sungguh mengabdikan hidupnya hanya untuk Tuhan. Tapi kepala rumah tangga yang beranak 2 itu dan juga belum berumur 35 tahun menginggal karena kecelakaan saat ingin mengabarkan Injil itu. Kemudian istrinya datang ke kebaktian seminggu setelah kematian suaminya, dan seusai kebaktian
dia menunggu pendeta itu dan bertanya:"Mengapa ini terjadi? bukankah kami melakukan semua pekerjaan yang Tuhan inginkan kami kerjakan? Pak pendeta apa yang harus kami lakukan?" kata ibu itu. Bagi pendeta itu, Ia hanya berkata Tuhan akan menguatkan dan menyertai ibu itu dan keluarganya. Pak pendeta juga tidak tau ingin berkata apa. Sungguh menyedihkan bukan. Mengapa semua hal itu terjadi. Sekali lagi kita lihat bahwa susah untuk mengerti jalan Tuhan. Lain cerita, Yaitu cerita dari Raja Daud bagaimana kisah hidupnya dimulai dari dia diurapi pada waktu masih remaja dan semua masalah2 yang dihadapinya dan juga sampai akhirnya dia berkata kepada Tuhan seperti yang tertulis di Mazmur 131 : 1-3. Dia menyerah kepada Tuhan, lihat dia menyerah bukan berserah. Mengapa? karena disaat semua masalah yang menimpanya dan bagaimana tangan Tuhan selalu menyertainya. Dan disaat harapan2nya tidak dijawab Tuhan dia bertanya mengapa semua itu terjadi kepadanya. Mengapa Tuhan mengijinkan itu terjadi. Dan akhirnya dia sadar. Bahwa cukup dengan hadirat Tuhan. Dia bisa menjalani segalanya dan meninggalkan masalahnya hanya dengan hadirat Tuhan. Dia tidak minta Tuhan menjawab segala yang ditanyakannya. Tapi dia mengharapkan supaya Tuhan selalu hadir dalam hadiratnya menemani dia. Maka ia akan tenang. Karena hanya dekat Allah saja kita bisa tenang. Dan akhirnya pendeta menutup khotbahnya dengan beberapa kalimat yang sungguh menjadi berkat. Bahwa Tuhan tau apa yang dia lakukan, Tuhan itu mengijinkan semua itu terjadi supaya nantinya kita bisa mengerti dan merasakan bahwa hal yang terjadi itu akan membuat kita semakin mengerti akan hadirat Tuhan dan juga kita mengerti bahwa kita sudah dewasa dalam beriman, supaya disaat kita menghadapi masalah, kita tetap berharap kepada Tuhan dari sekarang sampai selamanya. Jangan lagi ada kata yang keluar dari mulut kita atau jangan lagi ada pikiran dalam diri kita yang menanyakan mengapa ini terjadi mengapa ditimpakan kepada kita. Ingat semuanya itu merupakan jalan Tuhan yang sungguh kita tidak mengerti. JalanNya adalah yang terbaik. Rancangan yang terbaik hanya ada padaNya. Hanya kepada kita dituntut supaya kita BERHARAP kepadaNya dari sekarang sampai selamanya

-God Bless Us-

0 comments: (+add yours?)

Post a Comment