One Thing Leads to Another

Apa maksud dari judul diatas?, pastinya kita tau. Satu hal dapat memacu munculnya hal yang lain. Misalnya peristiwa bom di Mega Kuningan baru-baru ini. Hal tersebut memacu munculnya masalah baru. Seiring dengan akan diadakannya pertandingan persahabatan antara MU dan Indonesia Selection, peristiwa diatas menjadikan pertandingan tesebut dibatalkan. Sungguh sangat mengenaskan. Bagi pembeli tiket yang harganya tidaklah murah, ini merupakan suatu hal yang sangat mengenaskan. Sama halnya dengan apa yang kita perbuat di hari-hari kita. Apa hubungannya dalam kehidupan rohani kita..

Sebagaimana yang telah dikatakan diatas, satu masalah itu bisa memicu munculnya masalah yang lain. Begitu juga dosa. Di saat kita berbuat dosa, dan saat itu juga, kita tidak ingin orang lain tau akan dosa yang telah kita lakukan. Atas dasar ketidakinginan kita itu agar orang lain tau, kita berbohong disaat merika menanyakan, atau melakukan hal lain yang tidak sesuai. Mungkin kita bisa lolos dari manusia. Mungkin orang-orang tidak tau apa yang kita perbuat. Tapi, ada satu yang mengetahui segala hal yang kita lakukan. Yaitu Dia yang menciptakan kita. Kepada siapakah kita lebih takut? Tuhankah? atau manusia? Jika dosa kita tidak ingin diketahui, janganlah berbuat dosa. Karena satu dosa dapat memicu terjadinya dosa yang lain. Namun, di sisi lain, kita dapat mengartikan judul di atas sebagai arti positif. Apabila kita berbuah, maka akan muncul buah-buah yang lain dari kita apabila kita tekun dan terus menjalankan perintah-Nya. Jadi, mana yang kita pilih, arti negatifkah atau positif.

God Bless Us


1 comments: (+add yours?)

aan cerdass said...

pertama saya munyak sama tuh pem-bom... tapi seperti yang saya ketahui tetap harus berdoa supaya mereka diberkati (tapi saya tidak terima...didengar juga lah doaku supaya mereka diberkati*...hho)

kedua bukti konkrit dari 1 menjadi banyak adalah aksi demo (hho)...gak ding, ya kebohongan .bohong 1 ditutupi bohong 2, bohong 2 ditutupi bohong 3, dst

ketiga berarti sama seperti kain dong ya yang diberi hak untuk memilih apakah dia memilih berbuat dosa atau tidak berbuat dosa..
saya ambil dari apa yang saya dapat dari blognya mba Ge.. (isinya sama soalnya..)
http://gratcianulis.blogspot.com/2009/07/to-kill-or-to-love-that-is-question.html

Post a Comment