Ayah

Minggu sore, saat itu aku sedang berada di gereja. Bertepatan dengan hari ayah, khotbah di gerejapun ditujukan untuk memperingati hari ayah tersebut. Kata demi kata disampaikan pendeta. Lama kelamaan aku terhanyut kedalam inti khotbah pendeta itu. tiba-tiba hatiku mulai gelisah, pikiranku memikirkan apa saja yang telah aku perbuat untuk ayah. Apakah baik atau buruk? segalanya aku telusuri dalam hatiku. Aku kembali mengingat masa-masa lalu. Kacau... aku telah berbuat sesuatu yang salah.

Sesuai dengan khotbah pendeta, ada beberapa point yang tidak aku lakukan dengan baik. Seringkali aku membantah perkataan sang kepala keluarga di keluarga kami. Wah, aku membantah karena ada alasannya. Tapi sebenarnya aku gak harus membantah. Toh dia adalah ayahku, apapun yang dilakukannya, walau itu tidak menyenangkan hatiku, aku harus tetap menghormatinya. Sama seperti kata pendeta waktu itu. Apapun atau bagaimanapun ayahmu, hendaklah kamu menghormati dan menyayangi dia... Karena sejak kecil kamu secara tidak sadar teah dipeliharanya dan di jaga oleh dia. Hanya saja kamu harus mendoakan dia supaya dia menjadi sesuatu yang berharga dan dapat dibanggakan. GOD will make a way to make everything good again. Dan aku sadar. DAn memang sudah lama kusadari, tapi aku belum terlalu serius untuk hal itu. Sekarang aku sudah diajarkan untuk selalu bangga akan sosok ayahku itu. Proud to be his son. And i will make him proud of me. Happy fathers day DAD.

God Bless Us


1 comments: (+add yours?)

Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd said...

Ayah ayah Keringat mengucur untuk anak2mu

Post a Comment