Haus

Saat itu hari terasa sangat panas. Gerah, hingga membuat tenggorokanku kering. Lama kelamaan aku jadi haus. Dan untuk menghilangkan rasa hausku, aku pergi mencari warung untuk membeli minuman. Setelah beberapa saat, akhirnya kutemukan juga. Aku beli minuman yang dingin supaya terasa lebih segar. Rasa hausku tadi sudah hilang. Kembali aku melanjutkan perjalanan mau pulang. Tapi karena hari tetap panas, haus itu datang lagi. Penulis menjelaskan disini bukan haus secara fisik, karena kita akan terus haus secara fisik. Tapi secara rohani, Apakah yang dapat membuat kita tidak haus lagi?

Pada saat berada di Yerusalem saat perayaan hari raya Pondok Daun. Dia berkata: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!". Hendaklah hati kita yang haus ini datang kepadaNya dan percaya kepadaNya. Sebab saat kita percaya, maka aliran air hidup itu akan terus mengalir dari dalam hati kita. Rasa haus itu akan berkurang dan terus berkurang hingga akhirnya menghilang saat kita benar-benar menjadi kepunyaan Dia yang telah menciptakan kita. Mari kita yang haus datang kepadaNya.

-God BLess Us-


0 comments: (+add yours?)

Post a Comment