Kasih itu ada dua

Kembali lagi aku berbicara mengenai kasih. Apa itu sebenarnya kasih dan bagaimana sebenarnya kasih itu. Ya, kita tau semua orang ingin di kasihi. Tuhan berkata: kasihilah sesamamu maka kamu juga akan dikasihi. Pertama aku mau berterima kasih dulu ma Tuhan kita, and kepada Kak.Laurencia atas semuanya. Yah, dilanjut ke masalah utama aja. Begini.....


Sebenarnya ini aku dapat dari mamahku tersayang and yang selalu kubanggakan dalam hidupku.
Dia bilang, kasih itu ada dua. Aku berpikir, masak iya ada dua. "Kasih Tuhan kan satu mom, yaitu kematian Yesus di kayu salib untuk menebus dosa kita umat manusia!" aku bilang sama mom. Ya bener kata mom. Itulah kasih yang pertama. Dan kasih yang kedua itu kau tau gak apa?mom tanya aku. Aku jawab gak aja. Terus mom lanjut berbicara. Kasih yang kedua itu ialah kasih yang diberi Tuhan kepada kita supaya kita bisa makan, minum, bepergian kesana-kesini, belajar dan melakukan aktifitas2 lainnya. Tuhan mengasihi kita umat manusia. Ia memberikan apa yang kita minta untuk membuktikan kasihnya. Tapi kalo kita meminta kepada-Nya dan Ia memberikan itu bukan berarti kita sudah ada dalam dia. Contoh kasus yang sederhana ialah kita melihat banyak orang kaya. Tuhan memberikan kekayaan kepada mereka bukan berarti mereka sudah ada di dalam Dia. Tapi Tuhan bermaksud supaya mereka mencari tau Kasih yang sebenarnya. Artinya, Tuhan memberika kasih yang kedua itu untuk menuntun kita untuk memiliki kasih yang nomor satu yaitu kasih yang sebenarnya. Kematian Yesus di kayu salib demi dosa kita. Jika kita memiliki kasih yang pertama maka semuanya akan ditambahkan pada kita hingga selama-lamanya. Kalo kita hanya memiliki kasih yang kedua kasih itu hanya sementara sampai kita meninggalkan dunia ini. Jadi Tuhan memberikan kita segalanya supaya kita bisa mencari dan membawa diri kita untuk memiliki kasih yan terpenting dan yang terutama. Yaitu Kematian-Nya di kayu salib.

Trus aku berpikir sejenak. Ia juga ya,pikirku. Aku berterima kasih kepada Tuhan karena melalui mom dia beri aku pengertian yang baru.
Thanks God. I'll Always praise Your Name.